CAKRAWALAINFO.id, JAKARTA – Presiden Joko Widodo memperpanjang waktu pengungkapan kasus penyiraman udara keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan . Kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia yang baru dilantik, Jenderal Idham Azis, Jokowi memberi waktu hingga awal Desember.
“Tadi saya sudah sampaikan kepada Kapolri yang baru, saya beri waktu sampai awal Desember,” kata Jokowi kepada para pejabat di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 1 November 2019.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal pada 11 April 2017, seusai salat subuh di masjid dekat Wisma di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Serangan terhadap kedua mata, menyebabkan kerusakan parah di mata kiri Novel.
Hingga 2,5 tahun, kasus itu belum juga terungkap. Terkait pegiat antikorupsi pun menilai polisi dan pemerintah seperti mengungkap tuntas dan mengkritik penyerangan terhadap penyidik yang kerap melaporkan korupsi korupsi.
Sebaliknya, pemilik akun media sosial di Twitter malah menuding ada rekayasa dalam penyiraman terhadap Novel. Akun-akun itu mencuit dengan narasi tentang masalah rekayasa di Novel Baswedan.
“Mungkin dulu Novel Baswedan cuma kena tetes air keras, bukan disiram air keras macam vokalisnya saint loco yang mukanya melepuh semua,” tulis pemilik akun @Agung ***.
Catatan medis Novel yang disetujui Memperbaiki luka parah yang di perbaiki. Rekam medis berasal dari Eye and Retina Surgeon Singapore. Catatan ini menjelaskan bahwa Novel menentang perlindungan karena kerusakan di kedua arah.
Editor : Ikram Fairuz
© | CAKRAWALAINFO.id 2019