CAKRAWALAINFO.id, JENEPONTO – Kepala Sekolah SDI 222 Bonto Burungeng di Kecamatan Batang diduga lakukan pemotongan bantuan siswa miskin padahal bantuan terebut merupakan salah satu program unggulan pemerintah yang digelontorkan secara langsung tunai untuk siswa miskin yang tidak boleh dipotong sepeser pun.
Kepala Sekolah SDI No. 222 di Kecamatan Batang menyunat dana BSM per siswa yang mendapatkan bantuan dengan potongan secara bervariasi sebesar Rp. 50.000, hingga Rp. 100.000.
Baca juga: Selain Caleg Terpilih Dari Partai Nasdem, Polisi Juga Menetapkan 4 tersangka Lain |
Sekitar 42 siswa mendapatkan BSM sebesar Rp. 450.000, namun 2 orang diantaranya tidak dicairkan dengan alasan administrasi KTP orang tuanya yang bermasalah.
Menurut pengakuan kepsek, dana BSM tersebut mereka akan pergunakan untuk keperluan kelengkapan sekolah bila dana mencukupi.
Sementara itu orang tua siswa, mengaku tidak ada penyapain sebelumnya padahal uang tersebut rencananya akan digunakan keperluan sekolah untuk anakanya, akan tetapi keinginan itu harus mereka urungkan karena adanya pemotongan oleh Kepala sekolah Hj St Sariloe.
“Anak saya salah satu yang mendapatkan bantuan BSM. Dengan uang itu sebetulnya saya sangat bersyukur bisa meringankan untuk keperluan sekolah, tapi saya heran dan kecewa dengan adanya pemotongan Rp 50.000, sampai Rp 100.000 apa lagi kepsek tersebut mengistilakan ” Uang pakkai “Bukannya bantuan BSM itu tidak boleh di potong?” tuturnya kepada awak media Cakrawalainfo,id, Senin (19/08/2019).
Dikonfirmasi lewat telpon, Kepsek SDI no 222 Hj St Sariloe menjelaskan,tidak mengakui adanya pemotongan dana secara bervariasi, tapi itu merupakan hasil kesepakatan dan seiklasnya dari orang tua siswa,” tuturnya.
Kendati demikian orang tua siswa malah tidak menyutujuinya tapi dengan terpaksa memberi karena kepsek berdali tidak akan lagi memasukkan anaknya sebagai penerima bantuan apapun kalau tidak ada pemberian/pemotongan sekarang.
Baca juga: BREAKING NEWS: Caleg Terpilih Partai Nasdem Ditetapkan Tersangka Korupsi Jembatan Bosalia |
Bahkan ia sempat-sempatnya kepsek mengatakan disaat diberi uang Rp 50.000 oleh orang tua siswa ” na si’di kamma, tambai” maka orang tua siswa tersebut menambahkan lg sebesar Rp 50.000.
Lanjut kepsek mengatakan “Kami tidak mengakui adanya pemotongan dana BSM dengan cara bervariasi tapi itu hanya pemberian seiklasnya dari orang tua murid ”Jelasnya dengan suara lantang,” tambahnya
“Saya berikan sendiri kepada wali kelas untuk membaginya jadi saya tidak tau apa ada potongan,” tambah dia.
Baca juga: Bersama Bendahara, Kepala Bappelitbang Takalar Terbukti Korupsi APBD |
Tapi kenyataan dilapangan saat cakrawalainfo.id menelusuri kebenaran tersebut yang disampaikan oleh kepsek dan bertanya kesalah satu wali kelas.
” Saya tidak membagi dan kepsek sendiri yang memberi dan saya hanya menyebut nama siswa penerima dan menyodorkan bukti penerimaan untuk di tanda tangani”.
Sementara itu, orangtua sis…
Penulis : Nasir Tinggi
Editor : Ikram Fairuz
© | CAKRAWALAINFO.id 2019