CAKRAWALAINFO.id, GOWA – Sidang lanjutan perkara pembunuhan Daeng Kulle kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Kelas I A Sungguminasa, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.
Sidang berlangsung ricuh, pasalnya keluarga korban tak terima keterangan saksi yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum mengakui terdakwa itu tidak benar.
Ia tak terima bilamana kedua pelaku tidak dihukum sesuai sesuai perbuatannya. Dalam hal ini kepada Ketua Majelis Hakim untuk memberikan hukuman penjara seumur hidup.
Baca juga: Sidang Pembunuhan Zulaeha, Saksi Mengaku Tak Tahu Wahyu Dalangnya |
“Saya berteriak di dalam (ruang sidang) karena saya sakit hati, supaya dia (pelaku) dengar bagaimana sakitnya hatiku,” kata Dg Rannu kepada Cakrawalainfo.id, Rabu (21/8/2019).
Buntut ketegangan itu memuncak saat kedua terdakwa Daeng Bate dan Saleh saat beranjak keluar dari ruang sidang. Terdakwa dikawal ketat polisi bersenjata laras panjang.
Sementara salah satu anak korban, Supriadi berharap hasil keputusan sidang nantinya kedua terdakwa agar dihukum penjara seumur hidup.
“Harapan kami, kedua terdakwa dihukum mati. Atau minimal dihukum seumur hidup,” harap Supriadi.
Adik sepupu korban, Daeng Sanre mengatakan, ada oknum aparat keamanan yang terlibat didalamnya. Selain itu, perawat yang bernama Malik dan seorang perempuan yang disebut dalam persidangan, juga harus dihadirkan. disebut namanya berteriak usai sidang digelar.
Baca juga: Lima Unit Rumah di Gowa Dilalap Sijago Merah |
Daeng Sanre pun berteriak dan beberapa kali memaki terdakwa. Baik saat berada dalam, maupun saat di luar ruang persidangan.
“Tidak ada salahnya keluarga kami (Daeng Kulle). Hukum terdakwa seberat – beratnya,” teriak Daeng Sanre.
Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada informasi dari pihak majelis hakim, penasehat hukum, dan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Video Pilihan detik-detik keluarga korban pembunuhan mengamuk: |
https://youtu.be/HRpdVMqbEgk
Penulis : A. Syahrul Khair
Editor : Ikram Fairuz
© | CAKRAWALAINFO.id 2019
