Kejari Jeneponto Selidiki Dugaan Pungli Kapitasi di Puskesmas Bontoramba

  • Bagikan

CAKRAWALAINFO.CO.ID, JENEPONTO – Kejaksaan Negeri (Kejari) Jeneponto tengah mendalami kasus dugaan pungutan liar (pungli) terkait pemotongan dana kapitasi di Puskesmas Bontoramba.

Kasi Intel Kejari Jeneponto, Muh. Zahroel Ramadhana, menyatakan pihaknya segera melakukan klarifikasi guna mengungkap fakta di balik kasus ini. “Terkait dugaan pungli di Puskesmas tersebut, nanti kami melakukan klarifikasi terlebih dahulu,” ujar Zahroel, Senin (9/12).

Proses klarifikasi akan dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Namun, Zahroel menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu arahan dari pimpinan.

“Insya Allah segera, kami akan melapor ke pimpinan terlebih dahulu dan menunggu petunjuk,” imbuhnya.

Setelah klarifikasi, Zahroel berjanji akan mempublikasikan hasil pemeriksaan.

“Nanti kami lihat dulu perkembangan klarifikasinya kepada para pihak, baru kami memberikan informasi selanjutnya,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Puskesmas Bontoramba, Ida Suraida, diduga memotong dana insentif kapitasi milik tenaga medis, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya. Pemotongan ini diduga berlangsung lama dengan besaran bervariasi antara 36 hingga 45 persen.

“Iya, dana kapitasi kami pernah dipotong 45 persen, tapi setelah saya protes turun menjadi 36 persen,” ungkap seorang perawat Puskesmas Bontoramba yang meminta namanya dirahasiakan.

Menurut sumber tersebut, pemotongan dana dilakukan dengan dalih memenuhi permintaan beberapa pihak di tingkatan jabatan tertentu. “Bagiannya untuk Kepala Puskesmas, bendahara, dan Kepala Dinas Kesehatan. Katanya ini perintah dari Kepala Dinas,” ujarnya.

Ia menambahkan, praktik ini semakin mencurigakan karena dilakukan setelah pembayaran insentif menggunakan sistem transfer non-tunai (TNT). Setelah transfer diterima, pihak Puskesmas memerintahkan pemotongan dana.

“Na-TF dulu karaeng, baru disetor langsung karaeng,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Puskesmas Bontoramba, Ida Suraida, belum memberikan klarifikasi terkait dugaan tersebut. Informasi yang berkembang menyebutkan bahwa praktik serupa diduga terjadi di sejumlah Puskesmas lain di Jeneponto. (*)

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *