Drama Uang Palsu di Jeneponto, Kapolres AKBP Widi Setiawan Minta Masyarakat Tak Mudah Terprovokasi

  • Bagikan

CAKRAWALAINFO.CO.ID, JENEPONTO – Seorang guru yang mengajar di Madrasah Babul Ilmi, Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, menjadi sorotan publik setelah dikabarkan menerima gaji dalam bentuk uang palsu.

Kejadian ini mengejutkan masyarakat dan ramai dibahas di media sosial.

Video guru tersebut yang mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap peredaran uang palsu sempat viral, memicu keresahan luas.

Merespons hal ini, Kapolres Jeneponto, AKBP Widi Setiawan, S.I.K., M.I.K., memerintahkan jajarannya bertindak cepat sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing.

Polres Jeneponto melakukan berbagai upaya, termasuk patroli, sosialisasi di desa dan tempat keramaian, serta pengumpulan informasi terkait dugaan peredaran uang palsu.

Tim Reskrim juga memeriksa sejumlah pihak, mulai dari guru, bendahara, kepala sekolah, hingga perwakilan Bank BRI dan Bank Indonesia (BI) Makassar.

Setelah penyelidikan mendalam, hasil pemeriksaan resmi dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan memberikan kejelasan.

Uang yang diterima guru tersebut, meski sempat diragukan keasliannya, dinyatakan asli. Surat resmi dari BI menjelaskan bahwa uang emisi 2022 yang dapat mengelupas tetap sah dan asli.

Keaslian uang, menurut BI, harus diverifikasi menggunakan metode Dilihat, Diraba, dan Diterawang (3D), bukan dengan cara mengupasnya.

Kapolres Jeneponto mengapresiasi respons cepat jajarannya dalam menangani kasus ini.

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Selalu pastikan keaslian uang dengan metode yang benar,” ujarnya.

Penjelasan ini diharapkan dapat meredakan keresahan masyarakat terkait isu peredaran uang palsu di Jeneponto.

Kejadian ini juga menjadi pelajaran penting untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi dan memastikan validitasnya sebelum menyebarluaskannya.

Kepolisian berharap langkah cepat ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat serta mencegah insiden serupa di masa depan. (*)

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *