Disdik Jeneponto ‘Ngaku’ Telah Berupaya Bantu SD 44 Bantaulu

  • Bagikan
Kasi Sarana dan Prasarana, Jabal Nur | Foto : Ibnu Gaffar

CAKRAWALAINFO.id, JENEPONTO Pihak dinas pendidikan Kabupaten Jeneponto mengaku telah berupaya membantu SD 44 Bantaulu Desa Sapanang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto Sulawesi selatan.

Hal itu diungkapkan Kasi Sarana dan Prasarana Jabal Nur saat sitemui awak media Cakrawalainfo.id di kantornya, Jl Abd Jalil Sikki, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Selasa (17/9/2019) siang. Menurutnya Ia telah mengusulkan agar sekolah itu mendapat bantuan dengan cara.

“Pengusulan DAK 2020, saya sudah mengusulkan dan bahkan membawa foto-foto di pusat tetapi setelah di cek oleh orang kementerian ternyata tidak masuk di data Dapodik. Sehingga orang Kementerian mengatakan bahwa kami tidak bisa bantu karena tidak masuk untuk tahun 2020,” ungkapnya.

 

Baca juga: Kebakaran yang Melanda Gudang PT CGGC PLN di Jeneponto Karena Ini

 

Pria yang akrab disapa Jabal itu menambahkan meski sekolah rusak parah jika Dapodik sarana tak terimput maka tak akan mendapat bantuan dari kementerian.

“Orang kementerian bahkan ngomong gini rusak parah bagaimanapun butuh bagaimanapun kalau tidak masuk di Dapodik kami tidak bisa bantu,” katanya.

Ia menjelaskan tak bisa menggunakan dana APBD karena tak memungkinkan juga dana yang terbatas.

“Dana terbatas dan tak mencukupi dengan rusak parahnya itu sekolah, jadi kita harap pihak kepala sekolah agar segera merampungkan data Dapodik Sarananya,” tambah dia.

Berbeda dengan kepala Sekolah SD nomo 44 Bantaulu H Suharto, menuritnya Ia telah sering kali mengusulkan untuk dapat perbaikan.

“Saya sudah sering kali mengusulkan untuk perbaikan sekolah, namun hingga saat ini tak ada perbaikan,” kata Suharto beberapa waktu lalu.

Murid SD 44 Bantaulu terpaksa belajar dibawah tenda darurat dari kementerian sosial akibat sebuah bangunan gesung sekolah rusak parah pasca banjir beberapa bulan lalu. Akibatnya proses belajar puluhan murid sekolah tersebut terganggu dengan kondisi ini.

“Ini musim kemarau dan angin kencang, tak jarang ini tenda terbang akibat angin itu dan tentu membuat proses belajar terganggu,” pungkasnya.

“Ini lagi melantai debu yang tentu kalau angin kencang akan menggangu, kasihan juga siswa dan gurunya,” tamah Kepsek SD 44 Bantaulu.

Di SD Nomor 44 Bantaulu, Desa Sapanang, Kecamatan Binamu, Jeneponto terdapat 152 murid. Dan murid yang belajar dibawa tenda yakni murid kelas satu dan kelas dua.

 

Baca juga : Seorang Nelayan Asal Jeneponto Meninggal di Perahu Saat Melaut

 

Dikutip dari data olahan posko induk penanggulangan bencana Jeneponto, Rabu (30/1/2019) lalu, total sementara sekolah terdampak sebanyak 26 unit.

26 unit masing-masing, 15 Sekolah Dasar, Satu PAUD, enam SMP, satu SMA dan tiga SMK.

Kerusakannya, beragam mulai infrastruktur roboh seperti pagar hingga ruang kelas rusak. Selain banjir juga merusak sarana sekolah seperti meja, kursi, buku, komputer dan proyektor serta alat praktek siswa SMK seperti mesin jahit.

Penulis : Ibnu Gaffar
Editor : Ikram Fairuz
© | CAKRAWALAINFO.id 2019

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan