Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bantaeng di Demo, HPMB-Raya Menganggap Program Satu Guru Satu Inovasi Tak Bermanfaat

  • Bagikan

CAKRAWALAinfo. id, BANTAENG – Himpunan Pelajar Mahasiswa Bantaeng Raya (HPMB-Raya) kembali gelar aksi unjuk rasa, soalkan kondisi Rumah Adat Bantaeng di Benteng Somba Opu Makassar.

Bersama dengan seluruh jajaran Cabang HPMB-Raya, Selasa,(24/8/21). Aksi demonstrasi di depan halaman Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng.

Diketahui, kondisi Balla Lompoa Bantaeng saat ini sebagai cagar budaya sangat memprihatinkan sebagai Ikon miniatur Rumah Adat.

Oleh sebab itu, sejumlah mahasiswa bantaeng menyayangkan tindakan abai Pemerintah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng.

Menurut, Jabal Rahmat bersama Rahmat Kurnia, mengaku merasa malu dengan kondisi rumah Adat yang terbengkalai dan menjadi buah bibir di Makassar.

Tak hanya itu, dia juga menuntut agar program satu guru satu inovasi dapat dievaluasi karena mereka mengangap program yang dibungkus dengan kata inovasi yang marak di Kabupaten Bantaeng tak memberikan manfaat dan terkesan membuang anggaran.

“Kami berharap agar Dinas pendidikan dan kebudayaan segera melakukan perbaikan Rumah Adat Balla Lompoa di Benteng Somba Opu Makassar serta mengevaluasi sistem pendidikan di Kabupaten Bantaeng yang terkunkung oleh pandemi Covid,” tegas Korlap Aksi, Jabal.

Ditempat yang sama, Muh. Haris mengaku ikut prihatin dengan kondisi Rumah Adat Balla Lompoa dari tahun 2015 hingga saat ini belum dilakukan perbaikan bahkan kondisinya sudah digenangi air karna atap yang sudah rusak.

Dirinya mengaku sudah mengusulkan dan mempresure dengan mengusulkan RAD. Namun dengan situasi pandemi saat ini sehingga mengalami recofusing angaran.

“Dengan situasi pandemi covid Saat ini terkendala angarang dengan adanya recofusing dan ini sangat berdampak,” jelas Kepala Dinas Pendidikan dan1 Kebudayaan Bantaeng itu.

Lebih lanjut dia menyinggung Satu Guru Satu Inovasi, ini berisi tentang inovasi pendidikan yang dilakukan sejumlah guru yang ada di Bantaeng, dari 1.600 inovasi baru 5 yang dibukukan dan bukan menggunakan dana APBN dan APDB.

Didampingi kasubag program bersama kepala seksi kadis pendidikan Muhammad Haris berjanji akan mempresure tuntutan para mahasiswa.

“Pantau kami berikan masukan untuk melakukan perbaikn kebijakan bukan hanya sekedar mengingatkan ini sekaligus membuka mata kita bahwa ada hal-hal urgen untuk dilakukan perbaikan.

Dirinya juga mengapresiasi gerakan Mahasiswa HPMB-Raya yang telah menyampaikan kritik dan saran kepada pemerintah khususnya Dinas Pendidikan sekaligus mengingatkan bagi penentu kebijakan. Demi kebaikan generasi Butta toa kedepan.(*)

Penulis: Firman Karca (Kabiro Bantaeng)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan