CAKRAWALAINFO.CO.ID, JENEPONTO – Lurah Monro-monro, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sultan Syarif mengaku kecewa kepada Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
Pasalnya, proposal permohonan anggaran Wisata Hutan Mangrove Monro-monro yang diajukan ke Pemprov Sulsel tak kunjung terealisasi.
“Saya minta anggaran 1 miliar lebih tapi tidak terealisasi,” kata Sultan Syarif kepada cakrawala info.co.id, , Jumat (9/6/2022).
Ia menjelaskan, pengajuan anggaran tersebut berdasarkan perintah Andi Sudirman Sulaiman saat berkunjung ke Jeneponto pada Selasa (25/10/2022).
Saat itu, gubernur sedang meresmikan Jalan Poros Boro, Kecamatan Rumbia.
“Pak Gubernur bilang waktu saya ketemu di Boro untuk mengajukan proposal dalam jangka waktu satu minggu, dan saya sudah penuhi itu,” ucapnya.
Alih-alih mendapat anggaran, Sultan malah mendapat janji palsu atau di PHP (Pemberian Harapan Palsu) oleh Gubernur.
Ia didampingi Kadis Parawisata Jeneponto dan Provinsi memberikan secara langsung proposal tersebut ke Andi Sudirman di acara Sulsel Anti Mager, Malino, Gowa, (5/11/2023).
“Saya berikan langsung proposalnya, bahkan pak gubernur angkat lalu ditunjukkan didepan orang. Saya ingat persis waktu itu pak gubernur pake baju merah,” jelasnya.
Tak cukup sampai disitu, Sultan sempat berharap pengajuan anggaran yang dilakukan akan terkabulkan di hari jadi Jeneponto ke-160 tahun, 3 Mei 2023.
Namun, gubernur yang turut hadir pada hari jadi itu hanya memberikan bantuan 10 miliar ke Pemkab Jeneponto.
Penyerahan 10 Miliar dilakukan secara simbolis di Lapangan Pastur, Jeneponto.
“Saya kira mungkin hari jadi Jeneponto baru ada tapi tetap tidak ada,” sesalnya.
Untuk diketahui, proposal permohonan anggaran yang diajukan Sultan untuk mengembangkan Wisata Hutan Mangrove Monro-monro.
Salah satunya, ingin membangun tanggul khusus sebagai ikon utama Wisata Hutan Mangrove yang berjarak kurang lebih 2 kilometer dari pusat kota Jeneponto ini.