CAKRAWALAINFO.CO.ID, JENEPONTO – Imbas Pilkada di Jeneponto memicu polemik yang tidak hanya berupa saling kecam antarpendukung pasangan calon (paslon), tetapi juga berdampak pada hak-hak warga, seperti distribusi sembako yang tidak merata hingga tindak penganiayaan.
Bantuan sembako yang seharusnya diberikan kepada semua warga, terutama mereka yang kurang mampu, ternyata dipengaruhi oleh pilihan politik.
Fenomena ini memicu kecemasan dan ketidakpuasan masyarakat, yang semestinya mengedepankan persatuan daripada perpecahan karena politik.
Distribusi bantuan yang diskriminatif menunjukkan perlunya perhatian serius dari pemerintah dan pihak terkait. Bantuan sosial seharusnya disalurkan secara adil tanpa memandang latar belakang politik penerima.
Kasus kekerasan bahkan terjadi, seperti pengeroyokan yang menimpa Harfia, warga Tolo, Kecamatan Kelara.
Insiden ini mengindikasikan adanya ketegangan sosial akibat Pilkada.
Kekerasan semacam ini tidak hanya merusak tatanan sosial tetapi juga melahirkan pertanyaan mengenai keadilan distribusi bantuan oleh pemerintah.
Ketua DPC LAKI P45, Ir. Sutan Syarif, yang telah meninjau langsung situasi di lapangan, mendesak pemerintah daerah, termasuk Pj Bupati Jeneponto dan Dinas Sosial, untuk segera bertindak.
Menurutnya, distribusi bantuan ketahanan pangan harus diprioritaskan bagi seluruh warga yang membutuhkan tanpa diskriminasi.
Terkait kasus penganiayaan yang dialami Harfia, korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jeneponto.
Laporan ini menjadi langkah awal untuk menegakkan keadilan dan memberikan perlindungan kepada warga dari ancaman kekerasan dan intimidasi.
Langkah konkret dari pemerintah dan aparat penegak hukum diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem sosial yang adil dan tidak terpengaruh oleh politik. (*)